Laman

Umar bin khattab dan para pencuri unta

Merdeka.com - Khalifah Umar bin Khattab suatu hari pernah mengadili beberapa pembantu yang dituduh mencuri unta milik lelaki Bani Muzainah. Para pembantu mencuri unta itu untuk dimakan karena kelaparan.

Dalam sebuah pengadilan, para pembantu itu bermuka lusuh karena sangat ketakutan dengan hukuman yang akan mereka terima. Ini karena dalam Islam diterapkan hukuman yang sangat berat bagi pencurian, yakni potong tangan.

"Mengapa kalian mencuri?" tanya Umar kepada para pembantu itu.

"Kami kelaparan, Amirul Mukminin," jawab para pembantu itu.

Mendengar jawaban itu, Umar kemudian bertanya kepada para hadirin. "Siapa yang menjadi majikan mereka?" tanya Umar.

Para hadirin menjawab, "Hathib bin Abi Balta'ah." Kemudian, Umar meminta Hathib dihadirkan dalam persidangan. Perintah itu dilaksanakan oleh petugas dan tidak lama kemudian Hathib berada di persidangan.

"Apakah benar kau adalah majikan mereka?" tanya Umar.

Hathib menjawab dengan gugup, "Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Hampir saja aku salah menjatuhkan hukuman, kalau saja aku tidak mendapat kabar bahwa kau adalah majikan mereka, tetapi membiarkan mereka kelaparan, sehingga mereka terpaksa mencuri," kata Umar.

Setelah itu, Umar kemudian bertanya kepada pemilik unta. "Berapa harga untamu yang telah mereka curi?" tanya Umar.

Lelaki itu menjawab, "400 dirham."

Umar kemudian memandang tajam ke arah Hathib, sang majikan yang pelit itu. "Pergilah kamu dan berikan ganti rugi kepada lelaki itu sebanyak 800 dirham, dua kali lipat dari harga yang seharusnya," putus Umar.

Lalu, Umar memandang kepada para pembantu itu. Melihat tatapan Umar yang tajam, para pembantu itu menunduk ketakutan. "Pergilah kalian dan jangan ulangi lagi perbuatan itu," kata Umar kepada para pembantu itu.

Putusan itu membuat para pembantu dapat bernapas lega. Dengan jabatannya, Umar mampu bersikap adil terhadap semua pihak.

[bai]
Tag : Kisah-kisah
0 Komentar untuk "Umar bin khattab dan para pencuri unta"

Back To Top